Minggu, 21 Juni 2015

Designing Implicit Interfaces for Physiological Computing: Guidelines and Lessons Learned Using fNIRS

Designing Implicit Interfaces for Physiological Computing: Guidelines and Lessons Learned Using fNIRS

ERIN TREACY SOLOVEY, Drexel University
DANIEL AFERGAN, Tufts University
EVAN M. PECK, Bucknell University
SAMUEL W. HINCKS and ROBERT J. K. JACOB, Tufts University

Abstract

A growing body of recent work has shown the feasibility of brain and body sensors as input to interactive systems. However, the interaction techniques and design decisions for their effective use are not well defined. We present a conceptual framework for considering implicit input from the brain, along with design principles and patterns we have developed from our work. We also describe a series of controlled, offline studies that lay the foundation for our work with functional near-infrared spectroscopy (fNIRS) neuroimaging, as well as our real-time platform that serves as a testbed for exploring brain-based adaptive interaction techniques. Finally, we present case studies illustrating the principles and patterns for effective use of brain data in human–computer interaction. We focus on signals coming from the brain, but these principles apply broadly to other sensor data and in domains such as aviation, education, medicine, driving, and anything involving multitasking or varying cognitive workload.

Categories and Subject Descriptors: H.5.2 [Information Interfaces and Presentation (e.g., HCI)]: User
Interfaces
General Terms: Human Factors
Additional Key Words and Phrases: Brain–computer interfaces, physiological computing, implicit interfaces

ACM Reference Format:
Erin T. Solovey, Daniel Afergan, Evan M. Peck, Samuel W. Hincks, and Robert J. K. Jacob, 2015. Designing implicit interfaces for physiological computing: Guidelines and lessons learned using fNIRS. ACM Trans.
Comput.-Hum. Interact. 21, 6, Article 35 (January 2015), 27 pages.

DOI: http://dx.doi.org/10.1145/2687926

Dikaji Oleh : Irwan Harianto Lumbanraja - G64144027


Berkembangnya sistem komputer menyebabkan peran dan harapan manusia pada sistem komputer berubah juga, dan dengan teknologi terbaru sekarang ini, diharapkan sistem human-computer menjadi efektif dan efisien. Perkembangan komputer juga menyebabkan tuntutan untuk menghasilkan data semakin meningkat, tetapi sistem komputer memiliki kemampuan terbatas untuk mendeteksi informasi yang alami dan mudah yang dihasilkan oleh manusia.

 Functional near-infrared spectroscopy (fNIRS) adalah jenis teknologi neuroimaging fungsional yang menawarkan metode yang relatif non-invasif, aman, portabel, murah dan pemantauan langsung dan tidak langsung dari aktivitas otak . Dengan mengukur perubahan dalam cahaya inframerah-dekat, memungkinkan para peneliti untuk memantau aliran darah di bagian depan otak .Teknik ini masih baru, sehingga belum banyak digunakan dalam penelitian, tetapi menunjukkan hasil yang menjanjikan dalam studi yang dilakukan.

Untuk menyimpulkan perubahan nalar/persepsi user secara otomatis dan real-time, peneliti telah mengeksplorasi data, dan lingkungan untuk menilai user. Teknik brain imaging and brain sensing bertujuan untuk  melihat perubahan aktivitas otak selama bekerja dan menjadi alat yang realistis untuk penelitian Human Computer Interaction (HCI). Dengan otak, tubuh, perilaku, serta sensor memungkinkan untuk menangkap perubahan user secara real-time.

Jurnal ini, menyajikan kerangka konseptual untuk mempertimbangkan input implisit dari otak, bersama dengan prinsip dan pola desain yang telah dikembangkan yang berasal dari  functional near-infrared spectroscopy (fNIRS) brain sensing sistem interaktif. Untuk memulainya yaitu dengan mendeskripsikan rangkaian yang dikendalikan, mendeskripsikan status nalar/persepsi yang dapat diukur dengan analisis data fNIRS. Peniliti kemudian menjelaskan platform real-time yang telah dibangun yang dapat mengklasifikasikan status nalar/persepsi user berdasarkan data otak secara real-time dan yang berfungsi sebagai testbed yang berbasis otak.


Pada jurnal ini, dideskripsikan bahwa dalam merancang sistem interaktif, peneliti menggunakan functional near-infrared spectroscopy (fNIRS) untuk mengatasi serta melengkapi beberapa kelemahan dari sistem neuroimaging untuk pengaturan HCI. Jurnal ini menjelaskan kelayakan dan potensi fNIRS untuk HCI, serta platform real-time yang telah dibangun untuk mempelajari sistem tersebut. Dengan sistem ini, data aktivitas otak dapat digunakan sebagai input secara terus menerus untuk sistem interaktif, sehingga membuat sistem ini lebih sinkron dengan user dan menyediakan bantuan dan dukungan yang sesuai bila diperlukan. Untuk itu user perlu beradaptasi, dan untuk memfasilitasi itu, maka disajikan kerangka konseptual dengan prinsip-prinsip dan pola untuk merancang interface yang efektif, desain masukan implisit, seperti informasi kognitif yang berasal dari alat neuroimaging yang peneliti kembangkan dan dievaluasi menggunakan input fNIRS untuk lebih mendukung user.

Implisit dari otak pasif dan interface komputer akan meningkatkan bandwidth antara user dan sistem komputer tanpa pekerjaan tambahan pada bagian pengguna. Ini merupakan langkah awal menuju komputer yang bisa menafsirkan status nalar/persepsi pengguna dan dapat beradaptasi.

Senin, 08 Juni 2015

VISIBILITY OF SYSTEM STATUS - JAMILIN.COM

Berdasarkan prinsip HE ini, desain antarmuka dari suatu sistem harus memberikan informasi penggunan sedang beradi dimana atau navigasi. Pengguna harus mendapatkan feedback dari setiap "aksi" yang dilakukan.
Untuk itu, saya akan membahas tentang bagaimana VISIBILITY OF SYSTEM STATUS dari website jamilin.com. Perhatikan screenshot dari halaman beranda jamilin.com berikut ini.

Gambar 1. "Home" Jamilin.com

Masalah :
Perhatikan gambar home tersebut, pada gambar tersebut tidak terdapat navigasi, dimana fungsi navigasi ini dapat membantu user untuk mengetahui sedang dimana ia berada.

Pada halaman tersebut tidak terdapat alah bantu "search", dimana fungsi search ini sangat membantu user  untuk mencari apa yang user butuhkan.

Solusi :
Seharusnya navigasi dan alat bantu "search" harus ada, karena akan sangat membantu user, hal ini juga dikarenakan banyaknya menu-menu yang terdapat pada website tersebut. Dan juga kalau user "tersesat" maka user dapat mengetahui dimana dia sekarang berada dengan adanya navigasi. Untuk, alat bantu "search" itu sangat membatu user dalam melakukan pencarian.

Severity Rating / Peringkat keparahan : Merupakan penilaian berupa peringkat 0-4
     0 : Saya tidak setuju, tidak menjadi masalah.
     1 : Tidak perlu diperbaiki, kecuali tersedia waktu tambahan untuk project
     2 : Permasalahan minor, prioritas rendah (low priority)
     3 : Permasalahan mayor, prioritas tinggi (high priority)
     4 : Penting untuk diperbaiki sebelum product di realease

     Severity rating / peringkat keparahan untuk beberapa permasalahan ini adalah : 3 

ERROR PREVENTION - JAMILIN.COM

Berdasarkan prinsip HE ini, sistem atau aplikasi harus mampu menangani kesalahan, sebelum pengguna melakukan kesalahan.
Untuk itu, saya akan membahas tentang bagaimana ERROR PREVENTION dari website jamilin.com. Perhatikan screenshot dari halaman beranda jamilin.com berikut ini.

Gambar 1. Error Prevention
Gambar 2. Menu Youth Serum Sample
Gambar 3. Page not found

Masalah :
Perhatikan gambar 1, pada gambar tersebut terdapat fungsi sign in, dimana ketika saya mencoba fungsi ini dengan tidak memasukkan email dan password, website tidak melakukan penanganan kesalahan tetapi malah kembali ke halaman ini lagi.

Perhatikan gambar 2 dan 3, pada gambar 2 saya memilih menu "Youth Serum Sample", dan website malah menampilkan gambar3, atau dengan kata lain halaman dari menu "Youth serum sample" tidak ditemukan.

Solusi :
Harusnya untuk masalah penanganan sign in ada error prevention, dimana ketika user tidak memasukkan email dan password, sistem atau web harus menanganinya atau dengan kata lain sistem menampilkan javascript "Please fill field email and password".

Severity Rating / Peringkat keparahan : Merupakan penilaian berupa peringkat 0-4
     0 : Saya tidak setuju, tidak menjadi masalah.
     1 : Tidak perlu diperbaiki, kecuali tersedia waktu tambahan untuk project
     2 : Permasalahan minor, prioritas rendah (low priority)
     3 : Permasalahan mayor, prioritas tinggi (high priority)
     4 : Penting untuk diperbaiki sebelum product di realease

     Severity rating / peringkat keparahan untuk beberapa permasalahan ini adalah : 3 

MATCH BETWEEN SYSTEM AND THE REAL WORLD - JAMILIN.COM

Berdasarkan prinsip HE ini, desain antarmuka dari suatu sistem harus menggunakan bahasa, icon, logo, konsep yang sesuai dengan kebiasaan sehari-hari atau dengan kata lain, sudah familiar dengan user. Hal ini penting dilakukan karena hal ini dapat memudahkan user dalam menggunakan suatu aplikasi atau sistem.
Untuk itu, saya akan membahas tentang bagaimana MATCH BETWEEN SYSTEM AND THE REAL WORLD dari website jamilin.com. Perhatikan screenshot dari halaman beranda jamilin.com berikut ini.

Gambar 1. Menu yang tidak familiar bagi pengguna
Gambar 2. Menu yang tidak familiar bagi pengguna

Masalah :
Perhatikan gambar 1, pada gambar tersebut terdapat penamaan menu yang tidak familiar bagi pengguna, maka karena itu pengguna perlu mencoba menu tersebut.

Setelah saya mencobanya, ternyata ada bagian submenu dari "Jami Lin's Musings", anehnya, dalam dropdown menu tersebut terdapat submenu "welcome home" yang biasanya selalu menjadi halaman pertama setiap aplikasi atau sistem dijalankan. Setelah saya mencobanya, ternyata submenu tersebut mengarah ke halaman itu juga. Hal ini sangat "aneh" dan mungkin sangat menjengkelkan bagi user. Dan juga sub-sub menu dari menu tersebut tidak relevan dengan penamaan induk menu nya "Jami Lin's Musings". Perhatikan gambar 2, sub-sub menu tersebut tidak menggambarkan maksud dari menu "Jami Lin's Musings".

Solusi :
Harusnya untuk penamaan menu, harusnya menggunakan bahasa yang sudah familiar bagi pengguna. Maksudnya, pengguna tidak kebingungan untuk menggunak menu-menu tersebut. Dan juga seharusnya, "home" tidak menjadi submenu disuatu aplikasi atau web, harusnya ketika pengguna mengakses web atau aplikasi, sebaiknya langsung redirect ke halaman "home". Penggunaan Icon juga dapat membantu agar user dapat mengerti maksud dari menu-menu tersebut dan penggunaannya juga harus relevan dengan tujuan dari menu tersebut.

Severity Rating / Peringkat keparahan : Merupakan penilaian berupa peringkat 0-4
     0 : Saya tidak setuju, tidak menjadi masalah.
     1 : Tidak perlu diperbaiki, kecuali tersedia waktu tambahan untuk project
     2 : Permasalahan minor, prioritas rendah (low priority)
     3 : Permasalahan mayor, prioritas tinggi (high priority)
     4 : Penting untuk diperbaiki sebelum product di realease

     Severity rating / peringkat keparahan untuk beberapa permasalahan ini adalah : 3